Sumber: Unsplash.com
Hingga saat ini, sampah masih menjadi masalah besar bagi lingkungan sekitar. Tumpukan sampah apabila dibiarkan begitu saja dapat menimbulkan ancaman pencemaran lingkungan yang serius seperti banjir, mencemari air dan tanah, dan pemanasan global.
Faktor utamanya adalah kurangnya kepedulian masyarakat dan edukasi untuk mengelola sampah yang benar. Berdasarkan data dari Kata Data, kurang dari 7 persen sampah yang dikelola yang tidak sampai ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), yang artinya sampah-sampah plastik tersebut tidak terdaur ulang.
Faktanya, sampah dapat dijadikan sebagai sumber daya yang mempunyai nilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan lain, misalnya dijadikan kompos dan pupuk sederhana, tambahan makanan ternak, bahan bangunan serta industri. Selain itu, contoh kegiatan dapat dihasilkan, mulai pembuatan tas, dompet, mainan anak-anak, bunga hias, hingga pot tanaman. Kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan dapat mengubah pandangan masyarakat mengenai manfaat dari sampah.
Sampah plastik membutuhkan waktu yang cukup lama supaya bisa terurai. Solusi untuk masalah sampah plastik tidak cukup hanya dengan mengurangi penggunaannya, tetapi daur ulang juga menjadi bagian terpenting. Dengan demikian, penerapan dan penggunaan teknologi untuk pengolahan sampah sangatlah dibutuhkan. Ada baiknya, solusi permasalahan ini dilakukan dengan cara meminimalisir konsumsi botol plastik air mineral dan menggunakan botol minum isi ulang.
Sumber: Unsplash.com
Dispenser Mas Eco
Merupakan salah satu penerapan teknologi ramah lingkungan. Dispenser pintar ini dirancang dengan sistem komputerisasi yang bertujuan untuk menyediakan pengisian tempat minum otomatis melalui sistem pembayaran elektronik. Dispenser ramah lingkungan ini diciptakan pada tahun 2019 dan sudah tersebar di beberapa tempat umum. Pada sekitar tahun 2020, Dispenser Mas Eco sudah tersedia di dua kampus, yakni IBI Kosgoro (Institut Bisnis & Informatika Kosgoro 1957) dan Universitas Sampoerna, Jakarta.
e-Recycle
Selain itu, ada juga aplikasi e-Recycle yang diciptakan oleh PT Multi Inti Digital Lestari. e-Recycle adalah sebuah platform yang dimana memungkinkan pengguna untuk membuang sampah secara efisien. Adapun alur proses pengelolaan sampah plastik di e-Recycle diawali dengan pengumpulan sampah plastik di rumah tangga. Prosesnya bermula dari terkumpulnya sampah-sampah yang dapat didaur ulang. Tidak hanya sampah plastik yang dapat didaur ulang, namun terdapat juga jenis sampah lainnya seperti e-waste, botol kaca, dan bubble wrap.
e-Recycle juga dapat mengenali jenis-jenis sampah plastik dengan 2 cara, yakni memasukkan kode barcode secara manual atau memindai dengan kamera ponsel pada plastik tersebut. Sehingga, membantu pengguna dalam pemilahan sampah plastik tanpa harus bercampur dengan sampah rumah tangga lainnya saat diangkut oleh petugas. Setelah itu, petugas dari e-Recycle akan datang mengangkut semua sampah dan membawanya ke fasilitas pengolahan. Kemudian keuntungan akan didapatkan oleh pengguna aplikasi berupa saldo yang nantinya dapat dicairkan menjadi uang tunai, tergantung dari banyaknya sampah dan jenis sampah yang dikumpulkan. Hasil dari pengolahan sampah plastik itu akan menjadi barang yang bermanfaat dan dapat dipasarkan di pasar ritel.
Dengan membaca pemaparan di atas, kita mengetahui bahwa kini usaha untuk pengelolaan sampah sudah diterapkan dengan basis teknologi canggih. Dengan diterapkannya teknologi dan berbagai kemudahan untuk mengolah sampah, kita dapat melakukan banyak perubahan pada lingkungan sehingga makin terjaga dan hijau. (JO)